ANDA SIBUK BEKERJA, INGIN KULIAH S1 S2, SILAHKAN BERGABUNG DI PROGRAM KELAS KARYAWAN DI BEBERAPA KOTA:
JAKARTA    |    YOGYAKARTA    |    BANDUNG    |    MEDAN

Stop Budaya Bullying dalam Ospek


Ospek atau masa orientasi bagi mahasiswa baru (maba) harusnya menjadi kesempatan bagi mereka mengenal lingkungan baru yang akan dihadapinya selama beberapa tahun ke depan. Sayang, kesempatan itu sering kali disalahgunakan para senior untuk menunjukkan senioritas bahkan sarat aksi kekerasan.

Oleh karena itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Iwan Dwiprahasto menegaskan jika ospek bagi maba UGM harus terbebas dari aksi kekerasan. Pesan itu disampaikannya kepada 195 Panitia Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2014.

Dia menyebut, UGM memasuki era baru. Dunia di mana penerimaan mahasiswa baru atau pengenalan mahasiswa baru diharapkan lebih bermartabat dan manusiawi.

Meski tahun kemarin masih ada, pengenalan mahasiswa baru tahun ini diharapkan jauh dari kekerasan fisik dan verbal. Sebab jika masih ditemui bentuk kekerasan fisik atau kekerasan verbal, maka UGM mengalami masa kemunduran bukan kemajuan.

"Kita kan mangayubagyo mahasiswa baru, yang membesarkan mereka adalah kita semua. Karenanya panitia memiliki tugas tidak hanya moral, teknikal, namun juga terkait masalah kedisiplinan dan komitmen. Bagaimana menanamkan kepada para mahasiswa baru jati diri UGM agar mereka hidup di UGM," ujar Iwan, seperti dilansi dari laman UGM, Sabtu (5/7/2014).

Iwan mengungkap, PPSMB UGM 2014 didesain untuk menciptakan suasana  dan kondisi yang anti bullying, anti kekerasan, humanis, dan bermartabat. Dengan perubahan paradigma tersebut maka pemandu berperan sebagai fasilitator.

Sehingga, lanjutnya, pendekatan perploncoan harus ditinggalkan dan pemandu lebih memperkenalkan para mahasiswa baru tentang kampus dengan sebaik-baiknya. Sebab judul PPSMB kali ini Menyiapkan Pemimpin Muda yang Cerdas, Inspiratif dan Berbudaya.

"Tentu saja, jika semua dimulai dengan kekerasan maka yang muncul kemudian adalah budaya kekerasan. Karenanya ada tiga hal yang ingin saya pesankan, mari kita bangun calon pemimpin ini dengan cara yang bermartabat. Kita bangun mereka dengan jiwa kreatif punya confidence yang baik dan menjadikan mereka bangga menjadi keluarga UGM," imbuhnya.

Ketua Panitia Pelaksana PPSMB UGM Senawi menambahkan, Panitia PPSMB UGM 2014 terdiri dari unsur dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Dengan pengukuhan ini diharapkan antar panitia mampu menyamakan persepsi terkait tema dan tujuan PPSMB UGM 2014.

Direktur Kemahasiswaan UGM itu menyebut, PPSMB UGM 2014 menggunakan sistem gugus, yaitu menempatkan mahasiswa sesuai kuota penerimaan mahasiswa baru fakultas dan Sekolah Vokasi. Kegiatan tersebut, lanjutnya, akan berlangsung selama beberapa tahap.

"Kegiatan akan dilaksanakan pada 18 - 24 Agustus 2014 untuk tingkat universitas, 20-21 Agustus di tingkat fakultas/Sekolah Vokasi, dan 22 -23 Agustus 2014 di tingkat universitas dengan materi softskill, serta penutupan pada 24 Agustus 2014. Dengan ini kami berharap komunikasi yang efektif, efisien, dan terintegrasi dalam proses pelaksanaan PPSMB nantinya," tutup Senawi

,